Kesiapan Sistem Surveilans Tuberkulosis dalam Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO)

Tingginya angka insidensi kasus TB setiap tahun dan angka kematian akibat TB masih menjadi beban di Indonesia. Beban tersebut kini telah bertambah dengan adanya TB Resisten Obat (TB-RO). TB-RO adalah penyakit tuberkulosis yang resistan terhadap obat lini pertama yang disebabkan oleh pengobatan yang belum selesai. Pengobatan yang tidak tuntas tersebut menyebabkan berkurangnya efektifitas obat di dalam tubuh dalam membunuh bakteri tuberkulosis akibat mutasi pada gen dan RNA yang berujung pada resistensi. Peningkatan beban TB-RO terjadi karena belum optimalnya pelaksanaan program pengendalian TB yang ada, kurangnya keterlibatan lintas program dan lintas sektor dan kurangnya penatalaksanaan kasus TB di fasilitas pelayanan kesehatan seperti penemuan kasus; pencatatan dan pelaporan kasus. Beban TB-RO ini akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar jika tidak dapat ditanggulangi dengan baik, seperti meningkatnya pembiayaan TB, meningkatnya jumlah pengangguran dan meningkatkan risiko adanya kejadian TB-HIV. driver toolkit license key

Salah satu upaya untuk mengendalikan TB-RO adalah dengan meningkatkan penemuan dan pencatatan kasus melalui kegiatan surveilans TB. Hasil surveilans akan digunakan untuk merencanakan program pengendalian TB-RO. Kesiapan system surveilans yang baik diperlukan dalam menghadapi tantangan dari munculnya beban TB-RO tersebut. Kesiapan yang dimaksud bukan hanya pada. Ludo King Download for PC
sistem secara menyeluruh tetapi juga harus spesifik ke dalam subsistem surveilans seperti input, process dan output. Komponen yang termasuk dalam subsistem input seperti sumber daya manusia (SDM), dana, metode pencatatan dan pelaporan serta sarana, sedangkan untuk subsistem proses yaitu frekuensi pengumpulan data, pengolahan data dan analisa data. Komponen dari subsistem output berupa pelaporan ke instansi yang lebih tinggi, diseminasi informasi serta umpan balik yang dapat dilihat dari adanya buletin kasus serta mading informasi. Perbaikan sistem surveilans mulai dari pengumpulan data secara lengkap hingga pengolahan data yang tepat dapat menunjung kegiatan penanggulangan tuberkulosis dan efektif menekan peningkatan kematian akibat penyakit tersebut.

Artikel yang berjudul “Gambaran Kesiapan Sistem Surveilans Tuberkulosis Dalam Mendukung Upaya Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO) Di Kabupaten Banyumas” mengidentifikasi kesiapan system surveilans TB yang dilihat dari subsistem input, proses, dan output. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mendekripsikan kesiapan sistem surveilans TB di Puskesmas Wilayah Kerja Kabupaten Banyumas dalam mendukung upaya pengendalian TB-RO. Variable yang diteliti yaitu kesiapan subsistem input, kesiapan subsistem proses, dan kesiapan subsistem output surveilans tuberkulosis untuk upaya pengendalian TB-RO di kabupaten banyumas.

Artikel ini diharapkan memberikan gambaran seberapa siap system surveilans TB dalam mendukung pengendalian TB-RO. Selanjutnya, pihak terkait juga dapat melakukan tindak lanjut untuk memastikan keberhasilan upaya pengendalian TB-RO seperti kegiatan inventarisasi sumber daya manusia, memberikan pelatihan secara rutin mengenai penatalaksanaan TB dan TB-RO, melakukan sosialisasi dan evaluasi berkelanjutan mengenai jejaring Puskesmas dan Rumah Sakit dalam mengendalikan TB dan TB-RO sesuai dengan kriteria public private mix.

 

Penulis: Lu’lu Nafisah

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: http://jos.unsoed.ac.id/index.php/kesmasindo/article/view/1297

Astuti, SD., Wijayanti, SPM., Octaviana D. (2018). Gambaran Kesiapan Sistem Surveilans Tuberkulosis Dalam Mendukung Upaya Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO) Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesmas Indonesia, 10(2): 124-133