Ekstrak Cair Daun Kecombrang Sebagai Penetralisir Radikal Bebas Dalam Darah Petugas SPBU

Setiap pekerjaan memiliki risiko dan bahaya kerja masing-masing, mulai dari tingkat kecil, sedang, hingga besar. Salah satu pekerjaan yang memiliki risiko dan bahaya besar adalah petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Terdapat banyak sekali SPBU di Indonesia dengan jumlah pekerja yang banyak pula. Pekerja tersebut memiliki risiko besar terpapar radikal bebas yang ada di lingkungan SPBU. Dampak negatif dari paparan radikal bebas untuk kesehatan belum dapat terlihat secara langsung. Hal itu terjadi karena radikal bebas memiliki antioksidan alami dalam tubuh. Namun paparan radikal bebas yang berlebihan menyebabkan antioksidan alami tidak dapat menangani radikal bebas tersebut. Radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan modifikasi lipid, DNA, dan protein pada berbagai jaringan sehingga menyebabkan kerusakan berbagai jaringan karena radikal bebas dapat mengoksidasi beberapa makromolekul tubuh seperti protein, asam nukleat dan lipid.

Secara normal, di dalam tubuh sudah terdapat radikal bebas. Tubuh memiliki antioksidan alami yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas yang lebih stabil. Antioksidan alami dalam tubuh antara lain Superoksida dismutase (SOD) yang merupakan antioksidan intaseluler, dan antosianin yang merupakan turunan dari flavonoid sebagai antioksidan ekstraseluler. Namun, radikal bebas yang telalu banyak dapat menyebabkan antioksidan alami tersebut tidak dapat mengatasinya dan menyebabkan terjadinya kondisi stres oksidatif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan antioksidan dari luar.

Berbagai bahan alami bisa dimanfatkan sebagai antioksidan untuk menetralisir radikal bebas, salah satunya adalah daun dari tanaman kecombrang. Tanaman kecombrang terbukti memiliki kadar antioksidan yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penangkal radikal bebas. Bagian daun kecombrang terbukti memiliki kadar antioksidan tertinggi (Kusriani, dkk., 2017). Menurut penelitian Ahmad, dkk., (2017), menyebutkan bahwa kandungan senyawa flavonoid ekstrak daun kecombrang sebesar 5,45% b/b dihitung terhadap kuersetin. Kandungan tersebut, bila mampu mengikat radikal bebas yang terpapar petugas SPBU setiap harinya, dapat dimanfaatkan sebagai zat aktif penetralisir radikal bebas dalam tubuh. fl studio full version

Artikel yang berjudul “Eksplorasi Potensi Ekstrak Cair Daun Kecombrang Yang Mengandung Antioksidan Sebagai Penetralisir Radikal Bebas Dalam Darah Petugas SPBU” mengkaji manfaat ekstrak cair daun kecombrang sebagai antioksidan. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk penelitian ini untuk mengetahui mengetahui potensi ekstrak cair daun kecombrang dalam menetrasir radikal bebas dalam darah. Jenis penelitian ini yaitu eksperimental laboratorium. Tahap in vivo yang digunakan adalah True Experimental Laboratory dengan post test only control group design. Variable yang diidentifikasi dalam artikel ini adalah rata-rata SOD kelompok perlakuan setelah diberikan berbagai kelompok dosis ekstrak daun kecombrang.

Artikel ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para stakeholder terkait untuk mengatasi permasalahan radikal bebas pada pekerja yang berisiko terpapar dengan cara mengkaji dan meneliti potensi berbagai antioksidan yang dapat menangkal dampak negatif dari paparan radikal bebas. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dapat tercapai dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak seperti akademisi, peneliti, dan praktisi kesehatan lingkungan dalam memastikan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas tenaga kerja.

 

Penulis: Lu’lu Nafisah

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: https://jurnal.pekalongankota.go.id/index.php/litbang/article/view/72

Fadiyah, AF., Wardhani, RM., Rahmatika N, Wijayanti, SPM. (2018). Eksplorasi Potensi Ekstrak Cair Daun Kecombrang Yang Mengandung Antioksidan Sebagai Penetralisir Radikal Bebas Dalam Darah Petugas SPBU. Jurnal Litbang Kota Pekalongan, 15: 8-16