Peran Warga Peduli AIDS (WPA)

Berdasarkan data Komisi Penanggulangan HIVAIDS Kabupaten Banyumas jumlah kasus HIV-AIDS sampai dengan Bulan Juni 2018 tercatat sebanyak 123 kasus. Penderita tersebut tersebar di 27 kecamatan. Usia penderita terbanyak berada pada rentang usia 25-34 tahun sebesar 39,02%, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebesar 62,6%. Konsep pencegahan HIV-AIDS sudah seharusnya melibatkan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan sehingga masyarakat memiliki kewaspadaan tinggi terhadap ancaman penularan virus HIV. Elemen masyarakat tersebut harus digerakkan secara kontinu oleh penggerak program kesehatan terkait seperti kader, tokoh masyarakat, tokoh agama dan instansi seperti puskesmas dan dinas kesehatan.

Kader masyarakat menyediakan hubungan yang tidak terpisahkan antara masyarakat dan fasilitas kesehatan. Kader masyarakat mendukung pekerja kesehatan yang kewalahan dalam dukungan dan tindak lanjut klien HIV. Namun, peran mereka dalam sistem kesehatan tidak standar atau sistematis dan ada kebutuhan mendesak untuk berinvestasi dalam standardisasi. Dukungan kepada kader masyarakat sangat potensial untuk memaksimalkan dampak kesehatan di masa depan. Peran masyarakat dan model jaringan yang terlibat dalam perencanaan, pemberi layanan dan pemantauan target nasional untuk pencegahan penularan penularan HIV secara vertical diperkuat dengan pemberian layanan dan advokasi melalui pemberian informasi data yang kontinu oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat. Adanya rujukan masyarakat, promosi keterlibatan laki-laki melalui teman sebaya serta menghubungkan komunitas ke sarana advokasi bertujuan untuk meningkatkan pencegahan penularan HIV secara vertikal.

Artikel yang berjudul “Analisis Peran Penerapan Warga Peduli AIDS (WPA) pada Kader di Desa Karangtengah Cilongok, Banyumas” menilai peran kader dalam pencegahan HIV-AIDS sehingga dapat dilihat sejauhmana peran kader dan faktor berkaitan dengan peran kader tersebut. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk penelitian ini untuk mengetahui persepsi dan peran penerapan program WPA yang dilakukan oleh kader WPA. Variable yang diidentifikasi dalam artikel ini antara lain persepsi, pengetahuan, dan peran tentang pencegahan HIV-AIDS.

Artikel ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para stakeholder terkait untuk merancang dan menerapkan program dan atau kegiatan dalam meningkatkan pengetahuan, persepsi, dan peran kader dalam pencegahan HIV-AIDS. Keterlibatan pemangku kepentingan diperlukan juga dalam menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan persepsi dengan peran kader WPA dalam aplikasi program WPA di masyarakat.

 

Penulis: Lu’lu Nafisah

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: https://jurnal.ugm.ac.id/jkr/article/view/41626

Sistiarani, C., Kurniawan2, A., Hariyadi, B. (2019). Analisis Peran Penerapan Warga Peduli AIDS (WPA) pada Kader di Desa Karangtengah Cilongok, Banyumas. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 6 (1). DOI: 10.22146/jkr.41626