Peningkatan Peran Tokoh Masyarakat dalam Pencegahan Diabetes Mellitus

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolic menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia). Beberapa program pemerintah di Indonesia, salah satunya prioritas program keluarga sehat untuk pengendalian penyakit tidak menular adalah menurunkan prevalensi DM. Tujuan program pengendalian DM di Indonesia adalah terselenggaranya pengendalian faktor risiko untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan DM. Pengendalian DM lebih diprioritaskan pada pencegahan dini melalui upaya pencegahan faktor risiko DM yaitu upaya promotif dan preventif. avg internet security license key

Telah terjadi pergeseran antara proporsi penderita DM di wilayah perkotaan dan perdesaan. Riskesdas tahun 2007 proporsi penderita DM lebih tinggi pada masyarakat perkotaan dibandingkan masyarakat perdesaan. Pada masyarakat perdesaan (5,8%) dan masyarakat perkotaan (14,7%), namun Riskesdas tahun 2013 proporsi DM mengalami pergeseran, dimana prevalensi di perdesaan lebih tinggi (7,0%) sedangkan di perkotaan (6,8%). Prevalensi DM di Jawa Tengah berdasarkan diagnosis dokter sebesar 1,6 %, sedangkan DM berdasarkan diagnosis atau gejala sebesar 1,9 persen. Penemuan kasus baru DM di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 ID DM sebanyak 6.427 kasus dan ND DM sebanyak 96.431 kasus. Penemuan kasus baru DM di Kabupaten Banyumas pada tahun 2014 ID DM sebanyak 306 kasus dan ND DM sebanyak 1.878 kasus (Dinkes Kabupaten Banyumas, 2015).

Pengelolaan DM berbasis komunitas perlu digerakkan untuk menanggulangi masalah DM. Peran komunitas di dalam masyarakat lebih banyak dimainkan oleh tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat juga disebut elit masyarakat. Tokoh masyarakat sendiri dibedakan menjadi tokoh masyarakat formal dan informal. Mereka bertindak mewakili masyarakat atau yang mengatasnamakannya. Penelitian telah mengungkapkan peran tokoh masyarakat dalam memotivasi mereka dalam mengelola DM yang dideritanya. Namun, penelitian juga menemukan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berada di perdesaan mempunyai dukungan lebih rendah dalam mendukung pencegahan DM. winstep nexus ultimate crack

Artikel yang berjudul “Efektivitas Pelatihan Optimalisasi Peran Tokoh Masyarakat Terhadap Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus dan Perannya Di Desa Babakan Kecamatan Karanglewas” menganalisis efektifitas intervensi pelatihan optimalisasi peran tokoh masyarakat dalam mengelola Diabetes Mellitus di desa Babakan kecamatan Karanglewas. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui efektifitas pelatihan dengan metode ceramah, diskusi dan praktek dalam peningkatan pengetahuan tentang diabetes melitus, dan pengetahuan tentang peran tokoh masyarakat dalam mencegah diabetes melitus. Variable yang diidentifikasi dalam artikel ini antara lain pengetahuan tentang diabetes mellitus dan peran tokoh masyarakat dalam pencegahan diabetes mellitus.

Artikel ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para stakeholder terkait untuk merancang dan menerapkan program dan atau kegiatan dalam meningkatkan pengetahuan dan peran tokoh masyarakat dalam pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung, stroke, dan lainnya.

Penulis: Lu’lu Nafisah

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada:

http://jos.unsoed.ac.id/index.php/kesmasindo/article/view/1888

Kurniawan, A., Maqfiroch, AFA., Anandari, D., Rubai, WL. (2020). Efektivitas Pelatihan Optimalisasi Peran Tokoh Masyarakat Terhadap Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus dan Perannya Di Desa Babakan Kecamatan Karanglewas. Jurnal Kesmas Indonesia, 12 (1): Volume 12 nomor 1, Januari 2020, Hal. 9-15