Mahasiswa Ilmu Gizi UNSOED Raih Penghargaan 114 Karya Inovasi Indonesia Prospektif Melalui Inovasi “Usir Nyamuk Menggunakan Wijayakusuma”

Tanaman Wijayakusumu Sebagai Bahan Usir Nyamuk

Kis Rindiana Subroto, Mahasiswa Ilmu Gizi UNSOED raih penghargaan 114 karya inovasi Indonesia melalui inovasi Antibiotik Topikal Pengusir Nyamuk dari Tanaman Wijayakusuma. Antibiotik Topikal Pengusir Nyamuk dari Tanaman Wijayakusuma merupakan karya inovasi dengan mengembangkan formula topikal pengusir nyamuk melalui metode maserasi dengan merendam tanaman Wijayakusuma (Epiphyllum Oxypetalum), Sambung Nyawa (Gyunura procumber), Sambiloto (Andrographis paniculata), Bratawali (Tinospora cordifolia), Sambang Darah (Excoecaria cochinchinensis), dan Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) dengan virgin coconut oil (VCO), dan menghasilkan bahan “antibiotik” topikal.

Uji laboratorium dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan flavonoid, tanin, dan fenolat. Pengukuran flavonoid, Tanin, dan fenolat dengan menggunakan preparasi spektro Hasil pengujian membuktikan bahwa pemakaian antibiotik topikal ini efektif untuk mengusir nyamuk sehingga terbang menjauh. Selain itu ekstrak tanaman wijayakusuma juga memiliki efek farmakologis seperti aktivitas anti-inflamasi, anti-oksidan, dan anti-mikroba; sehingga selain mengusir nyamuk, juga bermanfaat bagi perawatan tubuh, dan dapat juga dijadikan sebagai minyak urut.

Kis Rindiana Subroto mengatakan bahwa senang dapat berinovasi. Hal ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk mengusir nyamuk di sekitar lingkungan mereka. Kis mengatakan bahwa dia akan tetap belajar dan bersemangat untuk menggali ilmu dan ide-ide yang inovatif dan bermanfaat nantinya.

Produk Minyak Wijayakusuma