Info Detail

Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

  • FIKes UNSOED Sukses Gelar Workshop Internasionalisasi Kurikulum untuk Wujudkan Pendidikan Kesehatan Global

    • 25,Feb 2025
    • Posted By : admin_fikes@unsoed.ac.id
    • 0 Comments

    Purwokerto, 25 Februari 2025 – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) telah menyelenggarakan Workshop Internasionalisasi Kurikulum dengan tema “Sustainable Horizons: Empowering Global Perspectives in Health-Related SDGs Teaching and Research in Indonesia”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula IHSB Lantai 1, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi, serta perwakilan organisasi profesi.

    Workshop ini merupakan bagian dari proyek kolaborasi antara FIKes UNSOED dan Heidelberg Institute for Global Health (HIGH), Heidelberg University, Jerman, yang akan berlangsung dari 1 Januari 2025 hingga 31 Desember 2028. Tujuannya adalah untuk memperkuat kurikulum Magister Kesehatan Masyarakat (MPH) dengan mengintegrasikan perspektif kesehatan global, khususnya dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait kesehatan.

    Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Proyek Kerjasama Kolaboratif, Prof. Shafiu Mohammed dan Dr. Pauline Grys dan Tim HIGH, Heidelberg University, Mahasiswa S2 Kesehatan Masyarakat UNSOED, Alumni S2 Kesehatan Masyarakat UNSOED dan Heidelberg University, serta Stakeholder dan Organisasi Profesi (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, IAKMI, Persakmi, Persagi, dan PPPKMI.

    Workshop dibuka oleh Dekan FIKes UNSOED, Prof. Budi Aji, yang menyampaikan pentingnya memahami perbedaan antara Public Health (Kesehatan Masyarakat) dan Global Health (Kesehatan Global). Beliau juga menekankan urgensi integrasi kesehatan global ke dalam kurikulum MPH di UNSOED untuk menjawab tantangan kesehatan global dan lokal. Prof. Shafiu Mohammed dari Heidelberg University memberikan gambaran umum tentang proyek kolaborasi ini, termasuk latar belakang, tujuan, dan output yang diharapkan selama empat tahun ke depan. Sementara itu, Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat, Suratman, S.KM., M.Kes., PhD, memaparkan justifikasi proyek dan urgensi integrasi kesehatan global ke dalam kurikulum MPH.

    Pada sesi sharing, dr. Adhi Sanjaya, MSc-IH, membagikan pengalamannya mengenai perbedaan antara kesehatan global, kesehatan internasional, dan kesehatan masyarakat. Beliau juga menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner dan keterampilan seperti pengembangan proposal, advokasi kebijakan, dan manajemen proyek. Olivinia Qonita Putri, SKM, MSc-IH, berbagi pengalaman studinya di Heidelberg University serta menekankan pentingnya perspektif global dan keterampilan konsultasi kesehatan masyarakat.

    Diskusi workshop menghasilkan beberapa rekomendasi penting yang menjadi fokus pengembangan ke depan. Pertama, terkait keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan, peserta menekankan pentingnya kemampuan mengakses dana internasional melalui pengembangan proposal, keterampilan advokasi untuk pembuat kebijakan dan masyarakat, serta penguatan jaringan internasional dan pemikiran strategis. Selain itu, kemampuan analisis data besar (big data) untuk pengembangan kebijakan kesehatan juga dianggap sebagai kompetensi kunci yang perlu dimiliki. Kedua, dalam hal rekomendasi untuk kurikulum, disepakati perlunya integrasi mata kuliah spesialisasi Kesehatan Global dengan bobot 13 SKS, peningkatan praktikum, dan pendekatan interdisipliner. Pelibatan ahli dan praktisi dari dalam maupun luar negeri juga menjadi poin penting untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa. Ketiga, terkait isu kesehatan yang perlu diperhatikan, beberapa topik prioritas yang diidentifikasi meliputi kesehatan ibu dan anak (KIA), gizi/stunting, kematian ibu, serta kesehatan mental, terutama pada remaja dan ibu hamil. Penyakit menular seperti TB, HIV/AIDS, malaria, dan DBD, serta penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas juga menjadi fokus utama. Keempat, dalam hal kolaborasi dan advokasi, peserta menekankan pentingnya membangun kerja sama dengan NGO, pemerintah, dan akademisi. Advokasi berbasis data juga dianggap sebagai langkah krusial untuk mendukung pengambilan kebijakan kesehatan yang efektif dan berkelanjutan. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam memperkuat kurikulum dan program kesehatan global di FIKes UNSOED.

    Workshop ini menandai langkah awal FIKes UNSOED dalam memperkuat kurikulum MPH dengan perspektif global. Melalui kolaborasi dengan Heidelberg University, diharapkan tercipta lulusan yang mampu menjawab tantangan kesehatan global dan lokal, serta berkontribusi dalam mencapai SDGs terkait kesehatan.

    Informasi lebih lanjut tentang proyek ini dapat diakses melalui website resmi FIKes UNSOED.

    Disusun oleh:

    Lu’lu Nafisah

    Tim Website FIKes UNSOED