Info Detail
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
Kuliah tamu “Mengoptimalkan Farmakoterapi pada Pasien Infeksi dan Penyakit Pernafasan” dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FIKES, Prof. Yunita Sari., S.Kep., Ns., MHS., Ph.D, yang menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa tentang permasalahan kesehatan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan atau praktik. Hal ini dapat dijembatani dengan hadirnya para praktisi di kampus untuk mengurangi gap antara pengetahuan dan praktik di lapangan.
Acara dilaksanakan dengan pemaparan materi dari 3 narasumber yaitu Prof. Dr. apt. Warsinah, M.Si.yang membawakan materi tentang Penggunaan Obat Alam untuk Penyakit Infeksi & Pernafasan; Drs. apt. Budi Raharjo., SpFRS yang membawakan materi tentang Farmakoterapi Penyakit Infeksi; dan apt. Dewanto, M.Farm. yang menyampaikan tentang Farmakoterapi Penyakit Pernafasan.
Drs. apt. Budi Raharjo., SpFRS menekankan pentingnya pemahaman dan logika mahasiswa tentang interpretasi data laboratorium misalnya darah lengkap, untuk memperkuat kemampuan apoteker dalam menegakkan ketepatan indikasi obat yang dipilihkan dalam terapi, bukan dalam ranah diagnosa. Selain itu, prinsip-prinsip pemilihan antibiotik sesuai spektrum dan memperhatikan penetrasi jaringan; tidak hanya pola sensitivitas; juga merupakan kunci penting dalam penatalaksanaan infeksi dan pencegahan resistensi antimikroba.
Sedangkan apt. Dewanto, M.Farm. menekankan pentingnya pemilihan bronkodilator yang tepat dalam terapi eksaserbasi dan pemeliharaan asma dan PPOK. Apoteker juga diharapkan mampu tanggap dalam mengatasi efek samping pengobatan misalnya yang terjadi pada penggunaan kortikosteroid inhaler dengan memilihkan alternatif terapi yang sesuai. Selain itu pemilihan terapi bronkodilator juga perlu disesuaikan dengan jaminan kesehatan pasien, khususnya pada pasien-pasien JKN.
![]() |
![]() |
Kuliah tamu ditutup dengan presentasi dan studi kasus tentang penyakit pernafasan dengan komplikasi infeksi yaitu PPOK dengan sepsis dan eksaserbasi asma. Para narasumber menekankan pentingnya mahasiswa memberikan rekomendasi tertulis yang lengkap namun padat sehingga memudahkan sejawat kesehatan lain menindaklanjuti. Hal ini diharapkan mampu memberikan gambaran nyata bagi mahasiswa PSMF tentang praktik pelayanan farmasi klinis di rumah sakit.