Lulusan Keperawatan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Unsoed Diharapkan Memiliki Banyak Kesempatan Untuk Bekerja di Luar Negeri

(fikes.unsoed.ac.id) Lowongan pekerjaan di luar negeri untuk lulusan sekolah keperawatan, yang akan mengisi kekurangan tenaga perawat di sejumlah rumah sakit di berbagai negara, merupakan salah satu peluang kerja yang perlu didorong dan disosialisasikan agar perawat Indonesia bisa memanfaatkan peluang tersebut dan mau bekerja di luar negeri.

Hal tersebut dipaparkan Koordinator Sistem Informasi Unsoed Ir.Alief Einstein,M.Hum.

Kemudian Einstein berharap, bahwa perawat profesional lulusan Kelas Internasional Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (Fikes), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mempunyai banyak kesempatan untuk bekerja di luar negeri.

Ketua Jurusan (Kajur), Keperawatan Fakultas Fikes Unsoed Mekar Dwi Anggraeni,M.Kep.,Ph.D. sehari-harinya dipanggil Mekar menjelaskan tanggal 2 September 2019 dimulai Kelas Internasional Prodi Keperawatan Fikes Unsoed.

Mekar menambahkan, bahwa tujuan kelas internasional yakni menciptakan tenaga ners profesional yang mampu memenuhi kebutuhan pasar global.

“Selain dibekali Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar kuliah sehari-hari juga dibekali mata kuliah elektif Bahasa Jepang,” ujar Mekar.

Kemudian Mekar menyatakan bahwa kelas internasional ini, sebagai jawaban Fikes untuk mempersiapkan ners memasuki era industri 5.0.

Dekan Fikes Dr. Saryono SKp. MKes. yang mengilhami pembukaan kelas internasional prodi keperawatan menyatakan optimismenya akan keberhasilan kelas ini.

“Terlebih sudah disepakatinya pengiriman mahasiswa untuk magang /internship di Jepang selama satu tahun pada akhir program,” tandasnya.

Selanjutnya Saryono memaparkan bahwa di dalam proses pembelajaran, mahasiswa kelas internasional akan melakukan student exchange ke beberapa negara yang sudah siap menerima dan menjalin kerjasama seperti Malaysia, Thailand, Pilipina, Jepang, Korea, dan India.

Proses belajar di kelas internasional menurut Saryono mengedepankan student centered learning seperti problem based learning, case study, project based learning, small group discussion yang lebih dominan.

“Suasana kelas yang nyaman sudah disiapkan dan sangat menunjang proses pembelajaran,” ungkap Saryono.